Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

Berita Bola

Riccardo Calafiori Adalah Bek Unik Yang Mengubah Cara Bermain Arsenal Di Era Mikel Arteta

Berita Bola – Riccardo Calafiori disebut sebagai sosok yang mengubah dinamika permainan Arsenal musim ini. Pemain asal Italia itu kini menjadi pilihan utama Mikel Arteta di posisi bek kiri, menggantikan Myles Lewis-Skelly. Setelah musim debut yang terganggu cedera, Calafiori tampil konsisten dan menjadi bagian penting dari lini belakang yang baru kebobolan tiga gol di semua kompetisi sejauh ini. Musim 2025/2026 menjadi momen kebangkitan Calafiori. Ia telah bermain dalam delapan laga Premier League, mencetak satu gol dan dua assist, serta nyaris menambah koleksinya lewat sepakan spektakuler melawan Fulham yang dianulir karena offside. Performanya bukan hanya stabil di lini belakang, tetapi juga memperkaya opsi serangan Arsenal dari sisi sayap kiri. Menurut jurnalis Arsenal, Charles Watts, Calafiori membawa warna berbeda bagi tim. “Saya belum pernah melihat pemain Arsenal lain seperti dia. Zinchenko dulu memberi kejutan dengan pergerakannya, tapi Calafiori sudah membawa itu ke level yang lebih tinggi,” ujarnya. Dalam laga melawan Fulham, Calafiori menunjukkan naluri menyerang yang jarang dimiliki bek sayap. Ia sering muncul di area yang biasanya dihuni gelandang serang atau penyerang tengah, menciptakan peluang lewat pergerakan tanpa bola yang berani. “Dia membuat pergerakan seperti striker. Pemain yang benar-benar luar biasa,” kata Watts lagi. Meski golnya dianulir, penampilan Calafiori tetap mencuri perhatian. Ia bahkan hampir mencetak gol lewat tembakan voli keras tak lama setelah itu. Bagi Watts, gaya bermain Calafiori memberikan Arsenal sesuatu yang berbeda, kemampuan memecah kebuntuan saat menghadapi lawan yang bertahan rapat. “Dia benar-benar membawa hal yang berbeda untuk tim ini. Saat melawan tim seperti Fulham, Anda butuh pemain seperti dia yang bisa menciptakan ruang dan membuka pertahanan. Saya sangat menikmati melihatnya bermain,” tambahnya. Meski berposisi sebagai bek kiri, Calafiori sudah menunjukkan kemampuan mencetak gol yang impresif sejak musim debutnya di Inggris. Ia membuka rekening golnya dengan cara spektakuler saat menghadapi Manchester City pada September 2024, tembakan melengkung ke pojok gawang dalam hasil imbang 2-2 di Etihad Stadium. Beberapa bulan kemudian, ia mencetak gol kemenangan atas Wolverhampton Wanderers di Molineux, lagi-lagi lewat penyelesaian satu sentuhan dari sisi kiri kotak penalti. Teknik dan ketenangan Calafiori di depan gawang membuatnya dipuji sebagai salah satu finisher terbaik Arsenal saat ini. “Dia punya teknik luar biasa saat menembak,” ujar Watts. “Bahkan voli-nya melawan Fulham nyaris masuk. Ada yang sempat bilang, ketika Havertz cedera musim lalu, mungkin Calafiori bisa dicoba sebagai penyerang. Melihat apa yang dia tunjukkan sekarang, itu mungkin tidak terlalu gila.” Calafiori bukan hanya bek modern yang kreatif, tetapi juga pemain serba bisa yang memperkaya taktik Arteta. Dalam tim yang dikenal rapi secara struktur, kehadirannya menjadi anomali menyenangkan, sosok bebas yang justru membuat Arsenal semakin berbahaya.

Riccardo Calafiori Adalah Bek Unik Yang Mengubah Cara Bermain Arsenal Di Era Mikel Arteta Read More »

Duet De Bruyne Dan McTominay Di Napoli Seperti Gerrard-Lampard Di Timnas Inggris

Berita Bola – Fabio Capello menyoroti masalah pelik yang dihadapi Antonio Conte di Napoli. Masalah itu adalah sulitnya menduetkan dua bintang, Kevin De Bruyne dan Scott McTominay. Capello bahkan membandingkan situasi ini dengan kesulitannya sendiri di masa lalu. Ia teringat pada duet maut Steven Gerrard dan Frank Lampard di Timnas Inggris. Komentar ini muncul setelah Napoli tampil inkonsisten. Setelah empat kemenangan beruntun di awal musim, mereka kini kalah tiga kali dari lima laga terakhir. Puncaknya adalah kekalahan telak 2-6 dari PSV Eindhoven di Liga Champions. Hasil itu membuat eksperimen Conte di lini tengah semakin dipertanyakan. Fabio Capello angkat bicara dalam sebuah wawancara dengan La Gazzetta dello Sport. Ia menganalisis kekalahan telak Napoli di Eindhoven pada Rabu malam. Menurutnya, faktor cedera memang berperan dalam hasil buruk itu. Namun, ia menyebut Conte punya masalah lain yang lebih fundamental. “Absennya Hojlund adalah masalah besar, begitu pula Rrahmani dan Lobotka,” jelas Capello. “Tidak mudah menemukan keseimbangan yang tepat tanpa poros lini tengah. Tapi itu bukan satu-satunya masalah Conte,” lanjutnya. Capello lantas menunjuk masalah terbesar Napoli saat ini. Menurutnya, hal itu ada di lini pertahanan. “Fase pertahanan,” tegas Capello. “Saya melihat kesalahan luar biasa melawan PSV yang tidak akan pernah dilakukan Napoli musim lalu.” Ia juga menambahkan satu pekerjaan rumah lain untuk Conte. Sang pelatih harus segera membuat pilihan definitif di bawah mistar gawang antara Milinkovic dan Meret. Setelah membahas pertahanan, Capello beralih ke lini vital lainnya. Ia merasa ada masalah koeksistensi yang makin jelas di lini tengah Napoli. Masalah ini melibatkan dua pemain bintang mereka. Duet gelandang De Bruyne dan McTominay. “Terakhir, di lini tengah, semakin banyak waktu berlalu, semakin saya mendapat kesan bahwa koeksistensi antara De Bruyne dan McTominay sulit untuk dipraktikkan.” Media Italia, La Gazzetta dello Sport, juga menyoroti hal ini. Formasi 4-1-4-1 untuk mengakomodasi keduanya, Anguissa, dan Lobotka, dianggap sebagai eksperimen yang gagal. Capello lantas memberikan sebuah perbandingan yang sangat menarik. Ia teringat pada pengalamannya sendiri saat menangani Timnas Inggris antara 2007 dan 2012. Saat itu, ia juga pusing menyatukan dua gelandang ‘nomor satu’. Keduanya adalah Frank Lampard dan Steven Gerrard yang terkenal sulit bermain bersama. “Kecocokan di antara para pemain hebat bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh, saya tahu satu atau dua hal tentang itu,” katanya. “McTominay dan De Bruyne mengingatkan saya pada Gerrard dan Lampard di tim Inggris saya. Mereka adalah dua ‘nomor satu’, dan semua orang iri pada kami, tetapi mereka akhirnya saling menginjak kaki,” pungkasnya.

Duet De Bruyne Dan McTominay Di Napoli Seperti Gerrard-Lampard Di Timnas Inggris Read More »

Inilah Strategi Khusus Yang Dapat Dipakai Ruben Amorim Buat Mengalahkan Brighton

Berita Bola – Manchester United tengah dilanda ‘sakit kepala’ positif jelang laga kontra Brighton di Old Trafford akhir pekan ini. Usai kemenangan sensasional di Anfield, pelatih Ruben Amorim kini dihadapkan pada dilema besar: apakah waktunya menurunkan Benjamin Sesko sebagai ujung tombak, atau tetap mempertahankan racikan lincah yang sukses menumbangkan Liverpool? Pada laga sebelumnya, Amorim secara mengejutkan mencadangkan Sesko, keputusan yang justru terbukti jitu. Tanpa kehadiran penyerang bertubuh jangkung itu, lini depan United tampil lebih dinamis dan efisien. Namun, dengan status Sesko sebagai rekrutan mahal, sulit rasanya terus membiarkannya duduk di bangku cadangan. Salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan Amorim adalah menggeser Amad Diallo dari posisi wing-back ke lini serang. Jika skema ini diterapkan, Mason Mount kemungkinan besar harus rela tergusur, dengan trio Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, dan Amad menjadi pilihan utama di depan. Formasi ini bisa menghadirkan kecepatan dan kreativitas lebih besar, meski juga membawa risiko di sisi pertahanan. Bryan Mbeumo sendiri berpeluang mendapatkan peran baru sebagai penyerang tengah. Langkah berani ini bisa menjadi kejutan yang menarik, mengingat mobilitas dan kemampuan eksplorasi ruang pemain asal Kamerun itu sering membuat lawan kewalahan. Dari sisi pertahanan, Amorim tampaknya akan mengandalkan duet full-back natural, Diogo Dalot dan Patrick Dorgu, di posisi wing-back dalam formasi 3-4-3 miliknya. Keduanya dinilai lebih siap menghadapi serangan balik cepat Brighton, terutama dari pemain eksplosif Yankuba Minteh. Kiper anyar Senne Lammens juga menjadi sorotan berkat distribusi bolanya yang akurat. United terbukti lebih efektif ketika tidak mendominasi penguasaan bola, seperti saat menaklukkan Liverpool dan Chelsea. Namun melawan Brighton, yang juga mengandalkan transisi cepat, pertandingan ini bisa berubah menjadi adu taktik soal siapa yang lebih sabar melepas penguasaan bola. Kini, Amorim berada di persimpangan: memainkan Sesko untuk adu fisik dengan bek tangguh Brighton seperti Jan Paul van Hecke dan Lewis Dunk, atau tetap dengan formula cepat dan cair tanpa striker murni. Apa pun pilihannya, laga di Old Trafford nanti akan menjadi ujian penting bagi Amorim, apakah ia berani mempertahankan “resep kemenangan” atau memilih untuk kembali mempercayakan panggung kepada sang bomber besar, Benjamin Sesko.

Inilah Strategi Khusus Yang Dapat Dipakai Ruben Amorim Buat Mengalahkan Brighton Read More »

Sebelum Gabung Manchester City, Josko Gvardiol Nyaris Berhenti Main Sepak Bola Demi Basket

Berita Bola – Josko Gvardiol mengungkap kisah mengejutkan tentang masa mudanya sebelum menjadi salah satu bek termahal di dunia. Pemain internasional Kroasia itu ternyata pernah hampir meninggalkan sepak bola demi mengejar karier di dunia basket. Gvardiol kini dikenal sebagai bagian penting dari Manchester City setelah dibeli dari RB Leipzig pada Agustus 2023 dengan nilai 77 juta pounds. Namun jauh sebelum itu, ia sempat kehilangan semangat untuk terus berkarier di sepak bola. Saat berusia 16 tahun dan masih memperkuat tim muda Dinamo Zagreb, Gvardiol mengalami masa sulit karena jarang mendapatkan kesempatan bermain. Kondisi tersebut membuatnya mulai melirik olahraga lain sebagai jalan keluar dari kejenuhan. Pilihan hatinya kala itu jatuh pada basket, olahraga yang juga digemari teman-temannya. Ia bahkan sempat berpikir serius untuk meninggalkan sepak bola demi mencari kebahagiaan baru. Meski sempat ragu, Gvardiol akhirnya bertahan dan meniti jalannya menuju tim utama Dinamo Zagreb. Keputusannya terbukti tepat setelah ia menjadi bagian penting klub dalam meraih gelar ganda domestik di Kroasia. Performa impresifnya bersama Dinamo membuat RB Leipzig membayar 16 juta pounds untuk memboyongnya ke Jerman. Transfer itu menjadi rekor baru untuk pemain remaja asal Kroasia pada saat itu. “Saya sempat berpikir untuk berhenti karena saya juga menyukai basket,” ujar Gvardiol kepada BBC Sport. “Saya tidak yakin dengan sepak bola lagi karena ketika datang ke tempat latihan, saya tidak merasa bahagia.” “Saya hanya mencoba mencari solusi lain agar bisa merasa lebih senang, karena semua teman saya bermain basket,” lanjutnya. Setelah tampil luar biasa di Jerman dengan 87 penampilan bersama Leipzig, Gvardiol akhirnya bergabung dengan Manchester City pada 2023. Nilai transfernya membuatnya menjadi bek termahal kedua di dunia setelah Harry Maguire. Pemain berusia 23 tahun itu mengakui bahwa dirinya tidak pernah membayangkan bisa bermain di level setinggi ini. Ia menyebut perjalanan kariernya sebagai sesuatu yang luar biasa dan tidak pernah terpikir sebelumnya. “Mimpi saya tentu menjadi pesepak bola profesional, tapi saya tidak menyangka akan sejauh ini,” ucap Gvardiol. “Kalau lima tahun lalu seseorang bertanya, apakah saya akan bermain di Manchester City pada 2023 atau 2024, saya pasti bilang tidak mungkin.” Kini, Gvardiol menjadi elemen penting dalam sistem pertahanan Pep Guardiola. Tidak ada bek Premier League lain yang mencetak gol lebih banyak darinya sejak kedatangannya, dengan torehan sembilan gol. Konsistensi Gvardiol menjadi salah satu kunci sukses Manchester City musim lalu. Ia tampil dalam 55 dari 61 pertandingan di semua kompetisi dan hanya absen selama 140 menit di Premier League. Gvardiol mengaku selalu ingin bermain dalam kondisi apa pun demi membantu tim. Ia merasa tanggung jawabnya sebagai pemain besar menuntutnya untuk terus berjuang di setiap pertandingan. “Di kepala saya musim lalu, saya berpikir tidak peduli bagaimana kondisi saya, saya hanya ingin bermain,” kata Gvardiol. “Saya ingin terus berkompetisi dan membantu tim sebisa mungkin.” Pep Guardiola pun memberikan pujian tinggi untuk anak asuhnya itu. “Kita tidak boleh lupa bahwa musim lalu ia adalah salah satu pemain paling penting,” ujar Guardiola. “Ia masih sangat muda, punya fisik luar biasa, bisa bermain di dua posisi, dan selalu ingin berkembang. Itu akan membuatnya menjadi pemain yang lebih baik.”

Sebelum Gabung Manchester City, Josko Gvardiol Nyaris Berhenti Main Sepak Bola Demi Basket Read More »

Staf Pelatih Manchester United Menilai Benjamin Sesko Lebih Baik Ketimbang Rasmus Hojlund

Berita Bola – Manchester United kembali menjadi sorotan terkait posisi penyerang utama mereka. Benjamin Sesko dan Rasmus Hojlund kini dibandingkan oleh para staf pelatih klub. Setelah awal yang lambat, Sesko mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan di bawah asuhan Ruben Amorim. Gol-golnya sebelum jeda internasional memberi harapan baru bagi Setan Merah. Namun, di sisi lain, Hojlund justru tampil tajam selama masa peminjamannya di Napoli. Empat gol dalam enam pertandingan membuatnya kembali menarik perhatian publik Italia. Meski begitu, sejumlah pelatih MU tetap menilai bahwa Sesko memiliki kualitas yang lebih lengkap daripada Hojlund. Mereka melihat pemain asal Slovenia itu sebagai peningkatan signifikan di lini depan. Benjamin Sesko didatangkan dari RB Leipzig dengan nilai 74 juta pounds. Awalnya, ia kesulitan beradaptasi dengan permainan cepat Liga Inggris. Namun, dua gol dalam tiga pertandingan terakhir menunjukkan peningkatan signifikan. Staf pelatih MU menilai bahwa kontribusinya di luar catatan gol sangat berharga. Menurut laporan The Sun, para pelatih MU menilai Sesko lebih baik dalam hal pergerakan tanpa bola dan distribusi umpan. Ia juga dianggap lebih cerdas dalam membaca permainan dan menciptakan ruang. Sementara Sesko mulai menemukan ritmenya di Inggris, Hojlund justru bersinar di Italia. Dipinjamkan ke Napoli, ia langsung mencetak empat gol dalam enam laga pertamanya. Antonio Conte tampaknya berhasil memulihkan kepercayaan diri striker asal Denmark itu. Gaya bermain Napoli yang menyerang membuat Hojlund lebih bebas mengekspresikan diri. Namun, meski tampil tajam di Serie A, staf MU menilai Hojlund masih kurang dalam kontribusi defensif dan pergerakan tanpa bola. Aspek inilah yang menjadi alasan Amorim lebih percaya pada Sesko. Legenda MU, Paul Scholes, sempat mengkritik keputusan klub melepas Hojlund. Menurutnya, pemain berusia 22 tahun itu masih memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya tergali. “Dia anak muda yang bermain sendirian sebagai penyerang tengah selama dua tahun. Hojlund butuh waktu untuk belajar, bukan dibuang begitu saja,” ujar Scholes kepada Sky Sports. Scholes juga menyebut bahwa MU seharusnya memiliki tiga penyerang utama, bukan bergantung pada satu pemain. Ia percaya bahwa Hojlund masih bisa berkembang jika diberi kesempatan. Meski mendapatkan pujian, Sesko belum otomatis menjadi pilihan utama Amorim. Dalam laga melawan Liverpool, ia hanya masuk sebagai pemain pengganti. Amorim memilih menurunkan trio Bryan Mbeumo, Mason Mount, dan Matheus Cunha sebagai starter. Keputusan itu terbukti tepat setelah Mbeumo mencetak gol dan Cunha tampil impresif. Sesko kemungkinan akan kembali dipercaya saat Manchester United menghadapi Brighton. Laga ini menjadi kesempatan emas baginya untuk memperkuat posisinya di tim utama.

Staf Pelatih Manchester United Menilai Benjamin Sesko Lebih Baik Ketimbang Rasmus Hojlund Read More »

Barcelona Kehilangan Pendapatan Miliaran Rupiah Usai Gagal Tanding Di Miami

Berita Bola – Barcelona terpaksa menelan kerugian setelah laga La Liga melawan Villarreal yang rencananya digelar di Miami resmi dibatalkan. Pertandingan itu sebelumnya dijadwalkan berlangsung pada Desember mendatang sebagai bagian dari promosi global La Liga. UEFA sempat memberikan izin dengan enggan terhadap rencana tersebut. Namun, banyak pihak menolak gagasan pertandingan domestik digelar di luar negeri. Penolakan juga datang dari para pemain yang memprotes dengan menolak bermain selama 15 detik pertama di beberapa laga La Liga. Akhirnya, alasan logistik disebut menjadi faktor utama pembatalan meski penolakan publik juga berperan besar. Barcelona sejatinya tidak kehilangan laga kandang karena partai tersebut milik Villarreal. Namun, mereka berharap laga di Hard Rock Stadium itu menjadi sumber tambahan pemasukan penting bagi klub. Pertandingan di Miami tersebut dirancang sebagai langkah promosi besar La Liga di pasar Amerika Utara. Kompetisi Spanyol berharap bisa menyaingi popularitas Premier League yang sudah lebih dulu menguasai pasar tersebut. Tiket pertandingan dikabarkan hampir habis terjual dengan kapasitas sekitar 70 ribu penonton. Selain dari tiket, potensi pendapatan juga datang dari sponsor dan kerja sama komersial lainnya. Menurut laporan Marca, nilai keseluruhan pertandingan itu bagi Barcelona mencapai sekitar 5–6 juta dolar AS atau sekitar Rp83–99,6 miliar. Kini, semua potensi pendapatan itu lenyap seiring pembatalan laga tersebut. Barcelona melalui pernyataan resminya mengaku menerima keputusan pembatalan tersebut. Namun, klub tetap menyayangkan hilangnya peluang untuk mendapatkan tambahan pemasukan. La Liga juga merilis pernyataan resmi yang menyebut keputusan ini sebagai hilangnya “kesempatan bersejarah dan tak tertandingi.” Mereka menolak anggapan bahwa laga di luar negeri akan mengganggu integritas kompetisi. Presiden La Liga, Javier Tebas, meluapkan kekecewaannya melalui media sosial. Ia menilai pihak-pihak yang menolak laga di Miami menggunakan alasan tradisi secara sempit dan justru tidak memahami pentingnya pengembangan liga di tingkat global. “Pembelaan terhadap ‘tradisi’ disuarakan dari sudut pandang yang sempit dan provinsial, sementara tradisi sejati sepak bola Eropa justru terancam oleh keputusan lembaga-lembaga yang mengaturnya,” tulisnya di X. “Tahun demi tahun, mereka menghancurkan liga-liga nasional — mesin sesungguhnya dari industri sepak bola di Eropa — di tengah keluguan dan kepasifan para pemimpin Eropa yang gagal membedakan antara hal yang penting dan yang tidak berarti. “‘Integritas kompetisi’ dibela oleh mereka yang selama bertahun-tahun justru merusak integritas itu sendiri — menekan wasit, pejabat, membangun narasi yang menyesatkan, atau menggunakan tekanan politik dan media sebagai alat olahraga,” tambah Tebas.

Barcelona Kehilangan Pendapatan Miliaran Rupiah Usai Gagal Tanding Di Miami Read More »