Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

Berita Bola

Dikartu Merah Di Laga Chelsea vs Liverpool, Berapa Lama Enzo Maresca Absen Mendampingi The Blues?

Berita Bola – Selebrasi liar yang dilakukan Enzo Maresca di laga Chelsea vs Liverpool kini dipastikan berbuah konsekuensi serius. Banyak pihak yang bertanya-tanya mengenai durasi hukuman yang akan ia terima dari pihak FA. Manajer asal Italia itu memang diusir wasit setelah merayakan gol kemenangan dramatis dari Estevao Willian. Aksi emosionalnya tersebut membuatnya harus menerima kartu kuning kedua di penghujung laga. Sebagian sanksi bahkan telah ia jalani dengan absen dari konferensi pers pasca-laga. Namun, hukuman larangan mendampingi tim dari pinggir lapangan tentu masih menantinya di depan mata. Kini, jawaban atas pertanyaan besar tersebut telah terungkap dengan sangat jelas. Maresca dipastikan harus menepi, meskipun untungnya tidak untuk waktu yang terlalu lama bagi Chelsea. Kartu merah yang diterima oleh Enzo Maresca merupakan akumulasi dari dua kartu kuning dalam satu laga. Kartu kuning pertamanya didapatkan di babak pertama akibat melancarkan protes yang berlebihan. Puncaknya terjadi saat gol Estevao Willian tercipta di menit ke-95 yang memastikan kemenangan tim. Maresca tak kuasa menahan diri dan berlari meninggalkan area teknisnya untuk ikut berselebrasi dengan para pemainnya di sudut lapangan. Akibat aksinya itu, wasit Anthony Taylor pun tanpa ragu langsung memberinya kartu kuning kedua. Kartu merah ini sekaligus menjadi yang keempat bagi Chelsea dalam lima laga terakhir mereka. Bagi para pendukung Chelsea, kini telah ada kejelasan mengenai sanksi untuk sang manajer. Enzo Maresca dipastikan hanya akan absen dalam satu pertandingan saja ke depan. Hukuman skorsing tersebut akan ia jalani tepat setelah periode jeda internasional bulan Oktober berakhir. Ia tidak akan diizinkan untuk mendampingi timnya dari pinggir lapangan di laga Premier League berikutnya. Laga yang dimaksud adalah partai tandang yang cukup sulit melawan Nottingham Forest. Pertandingan itu dijadwalkan akan digelar di City Ground pada tanggal 18 Oktober 2025 mendatang. Setelah selesai menjalani masa hukumannya, Enzo Maresca bisa langsung kembali ke posisinya. Ia akan kembali berada di dugout saat Chelsea melakoni laga di pentas Liga Champions. Laga comeback-nya adalah saat The Blues dijadwalkan menjamu Ajax Amsterdam di Stamford Bridge. Pertandingan penting itu akan berlangsung hanya empat hari setelah laga melawan Nottingham Forest. Ia juga sudah bisa mendampingi tim secara penuh di laga Premier League berikutnya. Saat itu, skuad Chelsea dijadwalkan akan berhadapan dengan Sunderland di akhir pekan selanjutnya.

Dikartu Merah Di Laga Chelsea vs Liverpool, Berapa Lama Enzo Maresca Absen Mendampingi The Blues? Read More »

Bukan Assist Biasa, Aksi Alexander Isak Ini Membuat Gary Neville Terkesima

Berita Bola – Legenda Manchester United, Gary Neville, dibuat terkesima oleh sebuah aksi dari striker Liverpool, Alexander Isak. Momen spesial tersebut terjadi saat Liverpool harus mengakui keunggulan Chelsea dengan skor 1-2. Meskipun Liverpool harus menelan kekalahan pahit di menit akhir pertandingan, satu momen assist dari Isak sukses mencuri perhatian. Neville bahkan tanpa ragu menyebutnya sebagai salah satu yang terbaik yang pernah ia lihat. Uniknya, Neville sendiri tidak sepenuhnya yakin apakah aksi tersebut merupakan sebuah kejeniusan atau sekadar keberuntungan. Namun, hal itu sama sekali tidak mengurangi kekagumannya pada proses terjadinya gol Cody Gakpo. Pujian tulus dari seorang rival ini menyoroti momen magis yang diciptakan oleh Isak. Sang striker sendiri kini diketahui tengah berjuang keras untuk menemukan performa terbaiknya bersama The Reds. Liverpool sejatinya sempat berada di atas angin saat berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Cody Gakpo. Gol penyeimbang ini lahir dari sebuah proses yang tidak biasa di dalam kotak penalti Chelsea. Semua berawal dari umpan silang yang dilepaskan oleh Dominik Szoboszlai dari sisi kanan serangan. Alexander Isak yang berada di posisi sentral kemudian mencoba untuk mengontrol bola dengan kakinya. Saat mencoba berputar, sentuhan Isak secara tak terduga justru membuat bola jatuh tepat di jalur lari Gakpo. Tanpa pikir panjang, Gakpo langsung menyambar bola dengan tembakan keras yang merobek jala gawang. Momen inilah yang menjadi pusat perhatian dan pembahasan utama dari seorang Gary Neville. Ia dibuat terpesona oleh assist tak terduga dari striker yang ditebus seharga £125 juta tersebut. Gary Neville, yang saat itu bertugas sebagai pandit pertandingan, memberikan pujian tinggi untuk aksi Isak. Ia mengakui bahwa Liverpool dengan materi pemainnya memang sulit untuk dibendung sepanjang laga. “Liverpool memiliki banyak pemain menyerang di lapangan dan sulit untuk menahan mereka,” kata Gary Neville. Namun, ia kemudian menyoroti secara khusus proses assist dari Isak yang membuatnya sedikit ragu. Menurutnya, aksi tersebut berada di antara dua kemungkinan yang sangat berbeda. “Itu bisa jadi sentuhan brilian dari Isak atau sedikit keberuntungan, saya tidak yakin,” sambungnya. Meskipun menyiratkan keraguan atas niat Isak, Neville tetap memberikan pujian setinggi langit. Ia lebih memilih untuk menyoroti hasil akhir dari sentuhan tersebut yang dinilainya begitu sempurna. Baginya, kesigapan dan insting Cody Gakpo dalam menyambut bola menjadi faktor yang sangat penting. Selain itu, posisi jatuhnya bola juga dinilai sangat ideal untuk terciptanya sebuah assist. “Tetapi yang penting adalah Gakpo mengikutinya. Bola itu berada di tempat yang brilian jika dia tahu rekannya ada di sana,” jelas Neville. Di akhir analisisnya, ia memberikan sebuah kesimpulan yang mengundang decak kagum. “Itu adalah salah satu assist kecil terbaik yang akan Anda lihat,” pungkasnya. Di luar momen assist ajaib tersebut, penampilan Isak di Stamford Bridge secara keseluruhan terbilang campur aduk. Itu menjadi satu-satunya kontribusi paling signifikan selama ia berada di atas lapangan.

Bukan Assist Biasa, Aksi Alexander Isak Ini Membuat Gary Neville Terkesima Read More »

Terungkap, Ini Alasan Cerdas Ruben Amorim Tunda Debut Senne Lammens Di Manchester United

Berita Bola – Senne Lammens akhirnya menjalani laga debutnya bersama Manchester United. Kiper asal Belgia itu tampil saat Setan Merah meraih kemenangan 2-0 atas Sunderland di Old Trafford, Sabtu (4/10) malam WIB, dalam lanjutan pekan ke-7 Premier League 2025/2026. Menariknya, Lammens sebenarnya sudah bergabung dengan Manchester United sejak awal September, tetapi baru dimainkan satu bulan kemudian. Keputusan ini sempat menimbulkan tanda tanya di kalangan suporter maupun pengamat sepak bola Inggris. Sebagian pihak beranggapan bahwa Ruben Amorim belum sepenuhnya percaya pada kemampuan Lammens. Ada pula yang menilai transfer senilai £18,1 juta dari Royal Antwerp itu hanyalah solusi sementara setelah performa Altay Bayindir menurun. Namun, semua keraguan itu sirna setelah Lammens tampil gemilang di laga debutnya. Ia menunjukkan rasa percaya diri tinggi, melakukan dua penyelamatan krusial, dan memberikan kesan kuat bahwa dirinya layak menjadi pilihan utama di bawah mistar Manchester United. Ruben Amorim akhirnya membeberkan alasan mengapa ia baru menurunkan Lammens setelah satu bulan bergabung. Menurut pelatih asal Portugal itu, sang kiper memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru dan tekanan besar di Premier League. “Pertama-tama, ketika Senne tiba di sini, Altay sedang bermain. Lalu Anda bisa merasakannya, ia perlu beradaptasi. Ini adalah negara baru, latihan baru,” kata Amorim. “Tekanan yang kalian berikan kepada kiper sangat besar, jadi itu hanya sedikit persiapan baginya untuk siap memulai pertandingan pertamanya,” tegas manajer 40 tahun itu. Pendekatan hati-hati Amorim terbukti tepat. Lammens tampil matang dengan refleks tajam saat menggagalkan tendangan jarak jauh Granit Xhaka dan menahan peluang Chemsdine Talbi dari jarak dekat. Keputusan Amorim untuk menunggu waktu yang tepat turut menuai dukungan dari beberapa pengamat sepak bola. Salah satunya datang dari mantan gelandang Everton, Leon Osman, yang memuji langkah Amorim sebagai keputusan cerdas. “Itu langkah yang cerdas untuk tidak langsung memasukkannya. Anda harus membiarkannya merasakan suasana di stadion, mengenal rekan satu tim, dan memahami gaya permainan tim sebelum tampil di bawah tekanan besar,” katanya kepada BBC Radio Five Live. “Semua hal kecil ini, hanya untuk mengenal rekan satu tim Anda, agar mereka tidak memberikan umpan balik yang buruk dalam pertandingan yang sulit, ketika penonton akan menggila,” ujarnya. Pendekatan bertahap itu kini terbukti efektif. Lammens bukan hanya menjalani debut tanpa cela, tetapi juga menunjukkan potensi besar untuk menjadi penjaga gawang andalan Manchester United di masa depan.

Terungkap, Ini Alasan Cerdas Ruben Amorim Tunda Debut Senne Lammens Di Manchester United Read More »

Hasil Serie A : Main Di Kandang Sendiri, Inter Milan Menang 4-1 Atas Cremonese

Berita Bola – Inter Milan meraih kemenangan telak saat meladeni tim promosi Cremonese di pekan ke-6 Serie A 2025/2026, Sabtu, 4 Oktober 2025. Pertandingan Liga Italia antara Inter Milan vs Cremonese di Stadio Giuseppe Meazza/San Siro ini berakhir dengan skor 4-1. Inter unggul 2-0 di babak pertama melalui gol-gol Lautaro Martinez menit 6 dan Ange-Yoan Bonny menit 38. Nerazzurri kemudian menambah dua gol lagi di babak kedua lewat Federico Dimarco menit 55 dan Nicolo Barella menit 57. Cremonese mencetak satu gol hiburan melalui Federico Bonazzoli pada menit 87. Cremonese, yang tak diperkuat Emil Audero (kiper Timnas Indonesia) akibat cedera, jadi bulan-bulanan dan harus rela menelan kekalahan pertama mereka di Serie A musim ini (M2 S3 K1). Sementara itu, pasukan Cristian Chivu melanjutkan momentum positif mereka dan kini mengoleksi 12 poin dari enam laga (M4 S0 K2). Inter pun mencatatkan lima kemenangan beruntun di semua ajang. Sebelum menghajar Cremonese, Nerazzurri terlebih membungkam Ajax Amsterdam 2-0, Sassuolo 2-1, Cagliari 2-0, dan Slavia Praha 3-0. Jalannya Laga : Inter menunjukkan level permainan yang tinggi saat menjamu Cremonese di San Siro. Sejak menit awal, tim asuhan Cristian Chivu langsung menginjak pedal gas. Federico Dimarco dan Davide Frattesi menjadi motor serangan, dengan kombinasi keduanya hampir membuahkan gol cepat setelah umpan silang dari sisi kiri menemukan ruang kosong di kotak penalti. Itu menjadi alarm dini bagi Cremonese, tapi sang tamu tetap kewalahan menghadapi arus serangan Nerazzurri. Keunggulan akhirnya datang pada menit ke-6. Nicolo Barella mengirimkan umpan terukur ke jantung pertahanan, Ange-Yoan Bonny menunjukkan kecerdasan dengan memilih memberi sodoran matang kepada Lautaro Martinez. Sang kapten tanpa kesulitan menuntaskannya menjadi gol, mengoyak gawang Silvestri. Inter bahkan sempat merayakan gol kedua enam menit kemudian melalui sepakan Dimarco yang mengenai defleksi lawan, tapi VAR menganulirnya karena offside. Tak berhenti di situ, tekanan Inter terus menekan barisan belakang Cremonese yang dipaksa bertahan habis-habisan. Pada menit ke-38, dominasi itu berbuah manis. Dimarco kembali jadi kreator lewat umpan silang presisi, kali ini disambut sundulan diving Bonny yang tak mampu dihentikan Silvestri. Babak pertama ditutup dengan keunggulan 2-0, cerminan nyata dari superioritas tuan rumah. Inter sama sekali tidak menurunkan tempo selepas turun minum. Baru sepuluh menit babak kedua berjalan, stadion kembali bergemuruh. Federico Dimarco, yang menjadi aktor utama sepanjang laga, melepaskan tembakan keras dari sisi kiri kotak penalti pada menit ke-55. Bola meluncur deras ke sudut kanan bawah tanpa bisa dijangkau Marco Silvestri, memperlebar keunggulan tuan rumah menjadi 3-0. Hanya dua menit kemudian, Nicolo Barella menambah luka Cremonese. Ange-Yoan Bonny kembali menunjukkan kontribusi besar lewat umpan terobosan presisi yang membebaskan Barella di kotak penalti. Sang gelandang dengan tenang menuntaskan peluang menjadi gol keempat Inter. Skor 4-0 membuat pertandingan terasa sudah berakhir lebih dini, dengan Nerazzurri sepenuhnya berada di atas angin. Cremonese mencoba bangkit dengan memasukkan Jamie Vardy pada menit ke-58, tapi dominasi tetap milik Inter. Silvestri bahkan dipaksa melakukan penyelamatan akrobatik pada menit ke-76 untuk menggagalkan sundulan Sucic yang nyaris menambah gol kelima. Walau terus ditekan, tim tamu akhirnya mendapat gol hiburan tiga menit sebelum waktu normal berakhir. Vardy memulai serangan balik, Vandeputte mengirimkan umpan silang matang, dan Federico Bonazzoli menuntaskannya dengan sontekan kaki kiri jarak dekat. Skor berubah menjadi 4-1, tapi itu tak lebih dari pelipur lara. Hingga peluit panjang dibunyikan, Inter tetap terlalu tangguh dan sukses mengamankan kemenangan meyakinkan.

Hasil Serie A : Main Di Kandang Sendiri, Inter Milan Menang 4-1 Atas Cremonese Read More »

Nuno Mendes Sang Penjinak Lamine Yamal Di Final UEFA Nations League Dan Liga Champions

Berita Bola – Nuno Mendes, bek kiri PSG, telah menunjukkan performa luar biasa dalam meredam ancaman dari Lamine Yamal, pemain muda Barcelona, dalam dua pertemuan penting baru-baru ini. Pertandingan tersebut adalah Final UEFA Nations League 2025 dan laga Liga Champions yang berlangsung pada 2 Oktober 2025. Penampilannya yang dominan tidak hanya menarik perhatian penggemar, tetapi juga mendapatkan pujian dari berbagai pakar sepak bola. Dalam Final UEFA Nations League yang berlangsung pada 8 Juni 2025, Mendes berhasil mengantarkan Portugal meraih kemenangan melawan Spanyol melalui adu penalti setelah bermain imbang 2-2. Mendes tidak hanya berhasil meredam pergerakan Yamal, tetapi juga mencetak gol pembuka untuk Portugal dan sukses mengeksekusi penalti. Terbaru, di pertandingan Liga Champions pada 1 Oktober 2025, Mendes kembali menunjukkan ketangguhannya dengan membantu PSG mengalahkan Barcelona 2-1. Istilah “menjinakkan” sering digunakan untuk menggambarkan bagaimana Mendes berhasil membatasi dampak Yamal di lapangan. Dalam kedua pertandingan tersebut, Mendes tampil sangat dominan, memenangkan duel satu lawan satu dan memotong jalur umpan Yamal, yang membuatnya kehilangan bola sebanyak 21 kali. Nuno Mendes, yang berusia 23 tahun, telah mendapatkan pengakuan luas atas kemampuannya dalam meredam Lamine Yamal. Dalam final UEFA Nations League, Mendes berhasil mencetak gol dan mengklaim bahwa ia menetralisir Yamal dalam pertandingan tersebut. Mendes memenangkan semua duel satu lawan satu dan menunjukkan dominasi fisik yang jelas atas Yamal. Di pertandingan Liga Champions yang terbaru, Mendes kembali tampil mengesankan dengan memberikan assist untuk salah satu gol PSG. Meskipun Yamal sempat menunjukkan performa menjanjikan, Mendes berhasil menghentikannya sebagian besar waktu, menunjukkan kualitasnya sebagai bek kiri terbaik saat ini. Nuno Mendes dinobatkan sebagai Man of the Match dalam kedua pertandingan tersebut berkat penampilannya yang luar biasa. Di final UEFA Nations League, UEFA Technical Observer Group memberikan penghargaan ini atas kontribusinya yang signifikan dalam pertandingan. Dalam pertandingan Liga Champions, Mendes juga mendapatkan penghargaan yang sama, di mana Achraf Hakimi menyatakan bahwa Mendes adalah bek kiri terbaik di dunia. Penampilannya yang konsisten membuatnya layak mendapatkan pengakuan ini. Mendes pantas disebut sebagai salah satu bek kiri terbaik dunia setelah sukses meredam pemain-pemain hebat seperti Lamine Yamal dan nama lainnya seperti Mohamed Salah dan Bukayo Saka. Penampilannya yang konsisten dan dominan menjadi bukti nyata kemampuannya di level tertinggi.

Nuno Mendes Sang Penjinak Lamine Yamal Di Final UEFA Nations League Dan Liga Champions Read More »

Jelang Laga Melawan Villarreal, Bosa Real Madrid Tak Bisa Lupakan Kekalahan Telak Dari Atletico

Berita Bola – Real Madrid asuhan Xabi Alonso akan menghadapi Villarreal pada Sabtu malam dalam lanjutan Liga Spanyol. Laga ini menjadi sorotan karena Xabi Alonso masih membawa catatan pahit Real Madrid setelah kalah 2-5 dari Atletico Madrid di derby pekan lalu. Jadwal Real Madrid vs Villarreal berlangsung pada Minggu (4/10/2025) pukul 02.00 WIB. Menjelang pertandingan, Xabi Alonso menegaskan pentingnya Real Madrid tampil dengan pendekatan proaktif, meski baru saja menang telak 5-0 atas Kairat Almaty di Liga Europa. “Saya tidak meminta apa pun; kami harus menjadi pihak yang memberi. Kami akan mencoba menang dengan bersikap proaktif; seperti yang kami inginkan,” ujar Alonso dalam konferensi pers, Jumat (4/10/2025), dikutip dari Football Espana. Pelatih berusia 43 tahun itu mengingatkan para pemain agar tetap seimbang menghadapi hasil pertandingan. Ia tidak ingin tim terlalu larut dalam kemenangan besar maupun terpukul saat kalah. Hal ini merujuk pada hasil Real Madrid dari laga kontra Kairat dan Atletico Madrid. “Kami tidak perlu terlalu tinggi saat menang, atau terlalu rendah saat kalah. Semakin seimbang kami, semakin baik kami menangani segalanya dan semakin efektif performa kami.” “Ini pernah terjadi, terjadi, dan akan terjadi di klub mana pun. Kami tidak melupakannya, tetapi kami tidak terjerumus di dalamnya,” tambah Alonso. Nama Jude Bellingham juga menjadi sorotan jelang laga Madrid vs Villarreal. Gelandang muda asal Inggris itu sempat tampil kurang meyakinkan saat derbi Madrid melawan Atletico. Ia juga tidak masuk daftar panggilan Timnas Inggris oleh Thomas Tuchel. Alonso menilai kondisi Bellingham semakin membaik setelah cedera. Menurutnya, sang pemain akan kembali ke performa terbaik dalam waktu dekat. “Tidak ada kelegaan [bahwa ia tidak akan pergi], hanya masalah waktu sebelum ia kembali, ia akan melakukannya selanjutnya.” “Jude perlahan membaik setelah cederanya, bersemangat untuk berkontribusi dan memberikan segalanya. Ia pemain fundamental bagi kami, karena kualitasnya. Hanya masalah waktu sebelum ia mencapai performa terbaiknya,” jelas Alonso. Performa Jude Bellingham yang belum menanjak musim ini bisa terancam oleh Arda Guler. Pemain asal Turkiye itu mencuri perhatian Xabi Alonso. Alonso pun ditanya mengenai kemungkinan memainkan Bellingham dan Guler secara bersamaan.

Jelang Laga Melawan Villarreal, Bosa Real Madrid Tak Bisa Lupakan Kekalahan Telak Dari Atletico Read More »