Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

Berita Bola

Alessandro Del Piero : Dilatih Igor Tudor, Lini Serang Juventus Kehilangan Identitas

Berita Bola – Usai Juventus bermain imbang 0-0 melawan AC Milan pada pekan ke-6 Serie A 2025/2026, legenda klub Alessandro Del Piero menyampaikan kritik keras terhadap performa tim. Del Piero menilai Juventus kehilangan identitas di bawah arahan Igor Tudor. Sang legenda menyoroti rotasi ketat yang diterapkan Tudor di lini depan. Juventus saat ini memiliki tiga opsi striker: Jonathan David, Loic Openda, dan Dusan Vlahovic. Jonathan David baru mencetak satu gol saat debutnya melawan Parma, Loic Openda belum mencetak gol sama sekali, sedangkan Dusan Vlahovic meski mengoleksi empat gol, belum tampil maksimal saat menjadi starter. Kondisi ini mendorong Tudor untuk terus merotasi ketiganya sejak awal musim. Del Piero menegaskan, setiap tim membutuhkan hierarki yang jelas, terutama di lini depan. Menurutnya, Juventus memiliki kekuatan di sektor lain, namun belum menemukan sosok yang bisa menjadi ujung tombak serangan. “Siapa yang paling cocok bermain di lini serang Juventus? Saat ini belum ada pemain yang cocok,” ujar Del Piero di Sky Sport Italia. Del Piero menilai rotasi yang sering dilakukan Tudor justru berdampak negatif. Menurut mantan penyerang Timnas Italia itu, kebijakan tersebut membuat lini serang Juventus kehilangan arah dan identitas. “Mereka yang menjadi starter hampir selalu tampil buruk. Vlahovic hanya tampil baik sebagai pemain pengganti. Ini rumit, cakupannya terbatas,” ucap Del Piero dikutip dari Sky Sports Italia. Jika Anda sering merotasi, Anda membuat semua orang tegang dan memberi semua orang kepercayaan diri. Namun di sisi lain, Anda kehilangan identitas Anda,” tegas Del Piero. Selain mengkritik rotasi, Del Piero juga memberikan saran terkait pengembangan permainan Juventus. Menurutnya, tim harus lebih mengutamakan permainan vertikal untuk memaksimalkan potensi pemain seperti Kenan Yildiz dan Francisco Conceicao. “Jika mereka bisa bermain dengan intensitas yang sangat tinggi, mereka jauh lebih vertikal. Karena mereka memiliki pemain seperti Yildiz dan Conceicao, yang bisa menimbulkan kekacauan ketika diberi ruang.” “Juve sedang kesulitan dalam menyerang. Satu-satunya yang mencoba meningkatkan tempo adalah Locatelli, jadi para penyerang hanya mendapatkan sedikit peluang untuk mencetak gol,” jelas Del Piero.

Alessandro Del Piero : Dilatih Igor Tudor, Lini Serang Juventus Kehilangan Identitas Read More »

Gara-gara Selebrasi Gila, Enzo Maresca Kena Masalah, Tapi Malah Dibela Legenda Liverpool

Berita Bola – Reaksi tak terduga datang dari Jamie Carragher setelah kemenangan dramatis Chelsea atas Liverpool. Legenda The Reds itu justru menyoroti selebrasi gila yang dilakukan oleh manajer The Blues, Enzo Maresca. Kemenangan 2-1 Chelsea memang diwarnai oleh aksi emosional Maresca di pinggir lapangan. Gol penentu dari Estevao di menit akhir menjadi pemicunya. Akibat selebrasi yang dianggap berlebihan itu, sang manajer harus diusir wasit karena kartu kuning kedua. Momen ini kemudian memicu perdebatan panas setelah laga usai. Menariknya, Carragher tidak mengkritik aksi Maresca, melainkan justru memujinya. Ia malah mengecam keras aturan yang membuat sang manajer tidak bisa melakukan wawancara pasca-laga. Gol kemenangan Chelsea yang dicetak oleh Estevao memang tercipta secara dramatis. Gol tersebut sekaligus memberikan kekalahan ketiga beruntun bagi Liverpool di semua kompetisi. Saking emosionalnya, Enzo Maresca langsung berlari kencang di pinggir lapangan. Ia bergabung dengan para pemainnya untuk merayakan gol yang mengunci kemenangan penting itu. Namun, wasit Anthony Taylor punya pandangan lain terhadap selebrasi tersebut. Maresca yang sebelumnya sudah mengantongi satu kartu kuning harus menerima kartu kuning keduanya. Konsekuensinya, manajer asal Italia itu harus diusir dari area teknis. Ia juga tidak bisa mendampingi timnya hingga peluit panjang dibunyikan oleh wasit. Di tengah kontroversi itu, Jamie Carragher justru memberikan pembelaan yang mengejutkan. Ia mengaku sangat menyukai passion dan emosi yang ditunjukkan oleh Maresca. Menurutnya, selebrasi seperti itu sangat penting untuk membangun ikatan. Momen tersebut bisa menjadi jembatan antara manajer dengan para suporter setia Chelsea. “Saya menyukai selebrasi manajer itu, saya suka dia berlari di pinggir lapangan,” kata Carragher. “Bagi saya, ini hasil terbesarnya, yang akan membangun koneksi dengan para suporter,” lanjutnya. Kekecewaan terbesar Carragher bukan pada kartu merahnya, melainkan pada konsekuensi setelahnya. Sebuah aturan baru FA melarang manajer yang diusir untuk melakukan tugas media. Ia merasa aturan tersebut sangat konyol dan merugikan. Ia berpendapat bahwa publik justru ingin mendengar langsung reaksi sang manajer setelah laga emosional. “Saya tidak percaya dia tidak bisa keluar dan berbicara dengan kami, itu konyol, Anda ingin mendengar darinya,” kecam Carragher. Akibat aturan tersebut, asisten Maresca, Willy Caballero, yang akhirnya maju untuk wawancara. Ia pun memaklumi luapan emosi yang ditunjukkan oleh bosnya di pinggir lapangan. Carragher meyakini bahwa kemenangan atas Liverpool ini adalah hasil terbesar yang pernah diraih Maresca. Tiga poin ini dinilai bisa menjadi titik balik bagi The Blues. Ia menilai kemenangan ini bisa menciptakan rasa kebersamaan yang kuat di dalam klub. Hasil ini juga membuktikan bahwa Maresca adalah seorang pelatih yang sangat bagus. “Dari sudut pandang Chelsea, ini adalah hasil yang fantastis bagi mereka, yang terbesar di bawah Enzo Maresca dalam masa jabatannya,” ujarnya. “Kami semua adalah manusia. Kami pernah menjadi pemain, kami senang melihat itu. Yang pasti kita semua bisa belajar dari itu juga,” pungkas Willy Caballero.

Gara-gara Selebrasi Gila, Enzo Maresca Kena Masalah, Tapi Malah Dibela Legenda Liverpool Read More »

Begini Cara Chelsea Manfaatkan Malasnya Mohamed Salah Buat Menaklukkan Liverpool

Berita Bola – Marc Cucurella tampil sebagai salah satu pahlawan kemenangan Chelsea atas Liverpool. The Blues sukses mengamankan tiga poin penting lewat kemenangan dramatis 2-1. Bek kiri asal Spanyol itu menjadi arsitek dari gol penentu kemenangan yang dicetak oleh Estevao. Momen krusial tersebut tercipta di menit-menit akhir pertandingan yang menegangkan. Menariknya, Cucurella mengungkapkan bahwa gol kemenangan itu bukanlah sebuah kebetulan. Ada peran besar dari kejelian sang manajer, Enzo Maresca, di baliknya. Maresca ternyata sudah mengidentifikasi dan merencanakan serangan melalui titik lemah Liverpool. Kelemahan itu rupanya berkaitan erat dengan posisi bintang mereka, Mohamed Salah. Marc Cucurella mengambil sebuah risiko besar dengan maju membantu serangan di penghujung laga. Padahal, tugas utamanya di sektor pertahanan sangatlah vital. Ia bertanggung jawab untuk meredam ancaman terbesar dari kubu Liverpool, Mohamed Salah. Namun, ia tetap nekat melakukan lari overlap untuk menciptakan peluang. Keputusan berani itu pada akhirnya terbayar dengan lunas dan manis. Umpan silangnya dari dalam kotak penalti berhasil dikonversi menjadi gol kemenangan oleh Estevao. Impresifnya, Cucurella menegaskan bahwa skenario serangan ini sudah ia latih. Peran Enzo Maresca dalam sesi latihan sebelum laga menjadi kuncinya. Cucurella membeberkan bahwa Enzo Maresca telah menemukan celah di pertahanan Liverpool. Celah tersebut berada di sisi kanan pertahanan The Reds yang ditinggalkan pemainnya. Ruang kosong itu muncul akibat kebiasaan bermain Mohamed Salah. Sang winger diketahui seringkali tidak ikut turun bertahan demi bersiap melakukan serangan balik cepat. “Kami tahu bahwa Salah selalu siap untuk serangan balik,” kata Cucurella kepada Sky Sports. “Jadi kami melatih itu, dan manajer mengatakan bahwa ruang itu mungkin ada di sana (di sisi kanan Liverpool),” ungkapnya. Meski waktu pertandingan sudah memasuki menit-menit akhir, para pemain Chelsea tidak menyerah. Mereka terus menekan dan berusaha keras untuk mencari gol kedua. Cucurella sendiri mengerahkan sisa tenaganya untuk menusuk ke jantung pertahanan lawan. Ia kemudian menerima bola matang dari Enzo Fernandez sebelum melepas umpan. “Kami melihat itu adalah menit terakhir tetapi kami terus menyerang,” ujar bek Spanyol itu. “Saya mencoba memberikan upaya terakhir saya dan Enzo memberi saya bola, dan saya memberikan umpan silang untuk Estevao,” lanjutnya. Kemenangan ini terasa sangat pantas didapatkan oleh Chelsea di laga tersebut. Pasukan The Blues tercatat mampu menciptakan lebih banyak peluang berbahaya sepanjang laga. Alih-alih bermain aman untuk mengunci hasil imbang, Maresca justru memasukkan tenaga baru di lini serang. Keberanian itu kini terbukti membuahkan hasil yang maksimal. Tambahan tiga poin ini membuat Chelsea merangsek naik di papan klasemen Liga Inggris. Mereka kini berhasil menempati peringkat keenam klasemen sementara Premier League. Tim London Biru itu sekarang hanya terpaut lima poin dari Arsenal di puncak. Jarak tersebut berhasil mereka pangkas sebelum kompetisi memasuki jeda internasional Oktober.

Begini Cara Chelsea Manfaatkan Malasnya Mohamed Salah Buat Menaklukkan Liverpool Read More »

Pep Guardiola Berhasil Meraih Kemenangan Ke-250 Tercepat Di Liga Inggris

Berita Bola – Josep Guardiola mencapai pencapaian bersejarah setelah kemenangan 1-0 Manchester City atas Brentford menandai kemenangan ke-250-nya di Premier League. Capaian ini menempatkannya dalam jajaran eksklusif manajer legendaris yang meraih jumlah kemenangan tersebut bersama satu klub. Sebelum Guardiola, hanya Sir Alex Ferguson (Manchester United) dan Arsene Wenger (Arsenal) yang berhasil mencatatkan prestasi serupa. Pelatih asal Spanyol itu menyebut pencapaian ini sebagai kehormatan luar biasa dalam perjalanan kariernya. “Merupakan suatu kehormatan bisa sejajar dengan Sir Alex Ferguson dan Arsene Wenger. Saya akan mengajak mereka makan malam,” tutur Guardiola yang kini memasuki musim ke-10 bersama City. Guardiola mencapai 250 kemenangan hanya dalam 349 pertandingan, lebih cepat 55 laga dibandingkan Ferguson (404) dan 75 laga lebih kilat dari Wenger (424). Pencapaian ini menjadikannya manajer tercepat yang menyentuh angka tersebut dalam sejarah kompetisi. Selain trio tersebut, hanya sedikit pelatih yang mampu mengumpulkan 250 kemenangan di kasta tertinggi sepak bola Inggris, termasuk Bill Shankly (Liverpool), Matt Busby (Manchester United), dan Brian Clough (Nottingham Forest). Meski David Moyes juga memiliki 250 kemenangan, raihan itu ditorehkan bersama beberapa klub berbeda, tidak seperti Guardiola yang seluruhnya bersama Manchester City. Sejak bergabung pada 2016, Guardiola telah membawa City meraih enam gelar Premier League, satu trofi Liga Champions, dua Piala FA, dan empat Piala Liga. Klub ini juga mencatatkan sejarah sebagai tim kedua yang meraih Treble pada 2023. City di bawah arahan Guardiola juga mencatatkan rekor 100 poin dalam satu musim (2017/18) dan menjadi satu-satunya tim yang menjuarai Premier League empat kali berturut-turut. Dalam periode dominasi tersebut, rata-rata mereka mengumpulkan 28 kemenangan per musim. “Dia salah satu yang terbaik sepanjang masa,” kata mantan bek City Micah Richards. “Bukan hanya soal jumlah kemenangan, tapi bagaimana cara mereka menang dan mengubah permainan dengan gaya tiki-taka.”

Pep Guardiola Berhasil Meraih Kemenangan Ke-250 Tercepat Di Liga Inggris Read More »

Persaingan Sepatu Emas Eropa Makin Memanas : Haaland Menilai Kane Dan Mbappe Sebagai Rival Utama

Berita Bola – Penyerang Manchester City, Erling Haaland, mengonfirmasi bahwa ia tengah merasakan tekanan signifikan dari dua pesaing utamanya, Harry Kane dan Kylian Mbappe, dalam perebutan predikat pencetak gol terbanyak Eropa. Striker asal Norwegia itu kembali membuahkan gol saat timnya meraih kemenangan tipis 1-0 atas Brentford di ajang Premier League. Gol tersebut menjadi yang kesembilan baginya di kompetisi domestik musim ini, sekaligus golnya yang ke-18 dari total 11 penampilan bersama klub dan timnas. Meski demikian, Haaland menyadari bahwa kompetisi untuk memperebutkan trofi Sepatu Emas Eropa akan berlangsung sangat sengit kali ini. “Jangan abaikan Mbappe, dia juga memulai musim dengan performa mengesankan. Keduanya luar biasa, jadi saya wajib terus menyamai mereka,” tutur Haaland pascapertandingan, menegaskan semangatnya untuk bersaing di level puncak. Pertandingan di Gtech Community Stadium berjalan dengan intensitas tinggi. Haaland mencetak gol pembuka pada menit ke-9 lewat sepakan rendah usai memenangi duel fisik dengan bek tuan rumah, memanfaatkan umpan matang dari Josko Gvardiol. City menunjukkan penguasaan bola yang impresif di babak pertama dengan beberapa peluang tambahan melalui Phil Foden dan Tijjani Reijnders, namun tak mampu menambah angka. Di babak kedua, Brentford berupaya bangkit dan sempat mengancam lewat upaya Igor Thiago, tetapi penyelamatan brilian Gianluigi Donnarumma menjaga gawang City tetap bersih. Satu kabar kurang menggembirakan, City kehilangan andalan lini tengah Rodri pada menit ke-21 akibat cedera, hanya beberapa pekan setelah pemain tersebut pulih dari masalah ACL berkepanjangan. Namun demikian, kemenangan ini menjadi pencapaian istimewa bagi Pep Guardiola yang meraih kemenangan ke-250 di Premier League dari 349 pertandingan yang dijalaninya. Haaland menekankan bahwa kondisi mental menjadi faktor penentu performa apiknya musim ini. Ia juga mengungkapkan bahwa kehadiran sang buah hati memberinya ketenangan dan keseimbangan hidup yang lebih baik. “Dengan adanya anak, saya benar-benar bisa rileks. Saya tidak lagi terlalu larut dalam sepak bola seperti sebelumnya,” ungkapnya. Bahkan, striker berusia muda itu mendedikasikan gol kali ini khusus untuk sang anak. “Saya harus memberikan penghargaan untuk anak saya. Ini salah satu gol terbaik karena makna di baliknya,” tambahnya dengan penuh emosi. Dalam papan klasemen sementara Sepatu Emas, posisi Haaland masih tertinggal akibat perbedaan jumlah laga antar kompetisi liga. Kane telah mencatatkan 11 gol untuk Bayern dan baru saja memecahkan rekor sebagai pencetak 100 gol tercepat di lima liga papan atas Eropa, sementara Mbappe memuncaki daftar top skor LaLiga dengan sembilan gol dan juga memimpin di Liga Champions dengan lima gol.

Persaingan Sepatu Emas Eropa Makin Memanas : Haaland Menilai Kane Dan Mbappe Sebagai Rival Utama Read More »

Hasil EPL : Manchester City Menang Tipis 1-0 Atas Tuan Rumah Brentford

Berita Bola – Manchester City meraih kemenangan penting saat bertandang ke markas Brentford pada pekan ketujuh Premier League 2025/2026. Laga yang berlangsung di Gtech Community Stadium, Minggu (5/10/2025) malam WIB, berakhir dengan skor tipis 1-0 untuk tim tamu. Kemenangan ini datang lewat kontribusi tunggal dari Erling Haaland yang kembali menjadi pembeda. Sang bomber asal Norwegia mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan yang berlangsung ketat sejak awal. Meski mendominasi jalannya laga, Manchester City sempat dibuat kesulitan oleh pertahanan rapat Brentford. Tim asuhan Pep Guardiola harus menunggu momen tepat untuk memecah kebuntuan. Tambahan tiga poin ini membuat City naik ke posisi kelima klasemen sementara Liga Inggris dengan 13 poin dari tujuh pertandingan. Sementara itu, Brentford masih tertahan di peringkat ke-16 dengan koleksi tujuh poin. Jalannya Laga : Brentford mencoba tampil agresif sejak menit awal dan sempat menekan pertahanan City. Namun, tim tamu dengan cepat menguasai permainan melalui penguasaan bola dan pergerakan terstruktur khas Guardiola. Pada menit keenam, Tijjani Reijnders sempat membuat penonton bersorak dengan aksi solo memukau yang menembus pertahanan Brentford. Sayangnya, peluang itu gagal dimaksimalkan setelah bola berhasil diamankan oleh barisan belakang tuan rumah. Kebuntuan akhirnya pecah di menit ke-9 lewat aksi klinis Erling Haaland. Striker Norwegia itu menerima umpan Josko Gvardiol, memutar badan dengan cepat, dan melepaskan tembakan keras yang tak mampu dihalau Kelleher. City unggul 0-1 Phil Foden nyaris menggandakan keunggulan tak lama kemudian melalui tembakan jarak jauh yang memaksa Kelleher melakukan penyelamatan gemilang. City terus menekan dan mengurung Brentford di area pertahanannya sendiri. Namun, kabar buruk datang bagi tim tamu ketika Rodri harus ditarik keluar akibat cedera hamstring di menit ke-21. Meski kehilangan motor permainan di lini tengah, City tetap mendominasi hingga turun minum dengan keunggulan 0-1. Memasuki babak kedua, Brentford tampil lebih berani dan langsung mengancam lewat peluang Thiago di menit ke-48. Namun, Donnarumma tampil sigap dan menggagalkan kesempatan emas tersebut. Tuan rumah terus menekan dan memaksa City bertahan lebih dalam di sepuluh menit pertama babak kedua. Perubahan strategi ini membuat City kehilangan sedikit kontrol atas jalannya pertandingan. Meski begitu, Brentford tetap kesulitan menembus pertahanan rapat The Citizens. Umpan-umpan silang yang dikirimkan Ouattara dan rekan-rekannya kerap dipatahkan sebelum mencapai kotak penalti. Menjelang akhir laga, sempat terjadi momen menegangkan ketika Donnarumma hampir membuat kesalahan fatal di menit ke-90. Bola pantul hasil blunder kiper asal Italia itu nyaris masuk ke gawang sendiri sebelum berhasil diamankan. Akhirnya, setelah lima menit tambahan waktu, Manchester City memastikan kemenangan tipis 0-1.

Hasil EPL : Manchester City Menang Tipis 1-0 Atas Tuan Rumah Brentford Read More »