Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

Berita Bola

Dilema Juventus : Biaya Pemecatan Igor Tudor Dan Beban Finansial Klub

Berita Bola – Posisi Igor Tudor di Juventus semakin tertekan setelah timnya gagal menang dalam enam pertandingan beruntun. Kekalahan 0-2 dari Como akhir pekan lalu menambah beban besar bagi pelatih asal Kroasia tersebut. Tudor baru saja menandatangani kontrak permanen pada musim panas lalu. Namun, performa Juventus di bawah asuhannya menurun drastis dan memunculkan wacana pergantian pelatih. Masalahnya, biaya untuk memecat Tudor tidaklah kecil. Ia menerima gaji kotor sekitar 8 juta euro per tahun, sementara Juventus masih membayar kompensasi untuk mantan pelatih mereka, Thiago Motta. Situasi ini membuat Juventus berada dalam posisi sulit. Selain harus mempertimbangkan performa tim, mereka juga wajib berhati-hati agar tidak melanggar aturan Financial Fair Play (FFP). Menurut laporan Calciomercato, Juventus masih membayar total 12 juta euro kepada Motta dan staf kepelatihannya. Jika ditambah gaji Tudor, klub kini menghabiskan sekitar 20 juta euro hanya untuk gaji pelatih. Jumlah tersebut menimbulkan dilema besar bagi manajemen klub. Di satu sisi, mereka ingin memperbaiki hasil buruk, tetapi di sisi lain, mengganti pelatih berarti menambah beban finansial. UEFA saat ini juga sedang menyelidiki laporan dugaan pelanggaran FFP yang dilakukan Juventus. Klub diduga melampaui batas kerugian yang diizinkan, yakni 90 juta euro dalam tiga musim terakhir. Laga melawan Como menjadi puncak kekecewaan bagi fans Juventus. Tim asuhan Cesc Fabregas menang 2-0 lewat gol Marc-Oliver Kempf dan Nico Paz. Juventus tampil tanpa arah dan kehilangan ketajaman di lini depan. Upaya mereka untuk menekan justru membuka ruang bagi Como melakukan serangan balik berbahaya. Hasil ini membuat Juventus turun ke posisi ketujuh klasemen Serie A dengan 12 poin. Situasi tersebut memperbesar tekanan terhadap Tudor, terutama karena klub sebelumnya gagal merekrut Gian Piero Gasperini dan Antonio Conte. Tudor menggantikan Thiago Motta yang dipecat pada akhir musim lalu. Padahal, eks pelatih Bologna itu sempat digadang sebagai sosok yang mampu membawa Juventus kembali bersaing di Eropa. Musim lalu, Motta hanya mencatat 13 kemenangan dan 11 hasil imbang dari 27 pertandingan Serie A. Ia juga gagal membawa tim melaju jauh di kompetisi domestik maupun Eropa. Kekalahan telak 0-3 dari Fiorentina menjadi akhir dari masa jabatannya. Meski sudah tidak melatih, Juventus tetap harus membayar kontraknya hingga tuntas, yang kini menjadi beban besar bagi keuangan klub.

Dilema Juventus : Biaya Pemecatan Igor Tudor Dan Beban Finansial Klub Read More »

AC Milan Kian Perkasa, Namun Allegri Siapkan Bala Bantuan Baru Di Januari 2026

Berita Bola – Musim 2025/2026 berjalan manis bagi AC Milan. Setelah tujuh pertandingan, Rossoneri memimpin klasemen Serie A dengan lima kemenangan dan hanya sekali kalah, yaitu saat menghadapi tim promosi Cremonese. Hasil ini menandai awal era baru di bawah kendali Massimiliano Allegri yang kembali menghidupkan semangat juara di San Siro. Allegri berhasil mengembalikan Milan ke jalur yang mereka kenal: solid di belakang, efisien di depan. Formasi tiga bek yang ia terapkan membuat tim tampil lebih seimbang, dengan lini tengah yang lebih stabil dan pertahanan yang sulit ditembus. Beberapa pemain yang sempat meredup musim lalu kini menunjukkan performa terbaiknya. Kebangkitan ini juga terasa di ruang ganti. Atmosfer positif dan rasa percaya diri tinggi mengalir di skuad Milan. Para pemain tampak menikmati gaya bermain Allegri yang disiplin namun fleksibel, dan hasilnya terlihat dari performa konsisten di setiap laga. Namun, Allegri dikenal bukan tipe pelatih yang cepat puas. Meski timnya sedang di puncak, ia menilai musim panjang membutuhkan kedalaman skuad yang lebih kuat, terutama di lini belakang yang kini menjadi tumpuan permainan. Salah satu sosok yang paling diandalkan musim ini adalah Fikayo Tomori. Bek asal Inggris itu kembali ke performa terbaiknya setelah sempat kesulitan musim lalu. Perubahan sistem ke tiga bek membuatnya nyaman sebagai bek kanan dalam formasi tersebut, dan kontribusinya terbukti vital dalam start gemilang Milan. Tomori sendiri menegaskan komitmennya untuk tetap bertahan di San Siro. Dalam wawancara dengan SportMediaset, ia menyatakan tak memiliki rencana meninggalkan Milan. “Milan adalah klub yang hebat dan sampai para direktur mengatakan kepada saya, ‘Cukup’, saya akan tetap di sini – ini adalah rumah saya,” ujarnya, dikutip dari MilanNews. Ketika ditanya soal perpanjangan kontrak, Tomori menjawab dengan tenang bahwa fokus utamanya adalah menjaga performa. “Sejujurnya saya belum terlalu memikirkan perpanjangan kontrak karena saya ingin fokus pada pertandingan berikutnya, seperti yang diminta pelatih. Ketika mereka ingin membicarakan kontrak, barulah saya akan memikirkannya,” katanya. Komitmen ini tentu menjadi kabar baik bagi Allegri. Di tengah padatnya jadwal dan tekanan kompetisi, keberadaan pemain yang loyal dan konsisten menjadi fondasi penting bagi stabilitas tim. Meski Tomori sudah menegaskan kesetiaannya, laporan dari Italia menyebut bahwa Milan masih berencana menambah amunisi baru di lini belakang pada bursa transfer Januari 2026. Allegri ingin memastikan skuadnya punya cukup kedalaman untuk menghadapi sisa musim yang panjang. Saat ini, Milan hanya memiliki empat bek tengah senior: Tomori, Gabbia, Pavlovic, dan De Winter. Sementara itu, David Odogu yang baru berusia 19 tahun menjadi satu-satunya pelapis muda di posisi tersebut. Kondisi ini membuat Allegri ingin mendatangkan bek berpengalaman yang bisa langsung beradaptasi dengan sistem tiga bek yang ia terapkan. Menurut laporan Tuttosport, manajemen Milan sudah menyetujui rencana tersebut. Klub menilai tambahan pemain belakang akan sangat penting untuk menjaga konsistensi performa dan mencegah risiko krisis pemain akibat rotasi atau cedera. Allegri sendiri disebut sudah menyerahkan daftar kandidat yang sesuai dengan kebutuhan tim. Rencana perekrutan ini diperkirakan akan semakin jelas saat jeda internasional berikutnya. Milan diyakini mencari bek tengah siap pakai dengan kepribadian kuat dan pengalaman tinggi, sosok yang bisa menjaga keseimbangan sekaligus menjadi mentor bagi pemain muda seperti Odogu. Jika semua berjalan lancar, Januari nanti San Siro bisa kedatangan wajah baru di lini belakang yang siap menjaga soliditas Rossoneri hingga akhir musim.

AC Milan Kian Perkasa, Namun Allegri Siapkan Bala Bantuan Baru Di Januari 2026 Read More »

Memiliki Mental Baja, Harry Maguire Didukung Wayne Rooney Untuk Masuk Skuad Piala Dunia 2026 Timnas Inggris

Berita Bola – Sebuah dukungan diberikan Wayne Rooney kepada Harry Maguire. Ia menilai sang bek layak membela Timnas Inggris di Piala Dunia 2026 nanti. Pujian ini diberikan Rooney seusai pertandingan Liverpool vs Manchester United di akhir pekan kemarin. Di laga itu, Maguire bermain sejak awal di kandang The Reds. Sang bek menunjukkan performa yang impresif dalam bertahan. Ia membantu Setan Merah meredam serangan-serangan mematikan yang dilancarkan kubu Liverpool. Tidak hanya itu Maguire juga berhasil menjadi pahlawan kemenangan MU di laga ini dengan mencetak gol ke gawang The Reds. Rooney menilai performa sang bek itu layak mendapatkan apresiasi lebih. Dalam acaranya di BBC Sports, Rooney mengungkapkan kekagumannya terhadap Maguire. Ia menilai sang bek punya mental yang sangat kuat. Ia menyebut bahwa beberapa tahun terakhir Maguire sellau jadi bahan olok-olok, namun meski begitu ia berhasil bangkit dan menjadi sosok pembeda saat MU berada dalam situasi yang sulit. “Jujur, saya tidak akan sanggup untuk menjalani apa yang ia rasakan belakangan ini. Dia menjadi bahan meme, dan bahkan ia ditertawakan di Parlemen. Bagi saya itu sebuah bentuk bullying, namun ia menunjukkan bahwa kuat untuk melewati itu semua,” buka Rooney. Lebih lanjut, Rooney mengomentari performa Maguire saat melawan Liverpool. Ia menilai sang bek menunjukkan performa yang ciamik saat bertahan dan saat skema bola-bola mati. Untuk itu ia menilai Thomas Tuchel perlu membawa Maguire ke Piala Dunia 2026 agar lini pertahanan Timnas Inggris jadi lebih tangguh. “Dengan apa yang ia tunjukkan di pertandingan tadi (vs Liverpool), saya rasa dia harus masuk skuad Piala Dunia (timnas Inggris). Dia akan jadi pemain yang sangat penting,” pungkasnya. Harry Maguire sendiri sudah lama tidak dipanggil ke Timnas Inggris. Ia terakhir kali dipanggil ke TImnas Inggris pada September 2024 yang lalu. Sang bek sendiri masuk dalam skuad Timnas Inggris di Piala Dunia 2022 silam sehingga pengalamannya bisa jadi pembeda bagi Skuad The Three Lions.

Memiliki Mental Baja, Harry Maguire Didukung Wayne Rooney Untuk Masuk Skuad Piala Dunia 2026 Timnas Inggris Read More »

Belum Pecah Telur Di MU, Matheus Cunha Masih Santai-santai Aja : Tunggu Tanggal Mainnya!

Berita Bola – Penyerang Manchester United, Matheus Cunha mengomentari kritikan pada dirinya yang belum mencetak gol bagi Manchester United. Ia menyebut bahwa hanya masalah waktu sebelum ia mencetak gol bagi Setan Merah. Cunha merupakan rekrutan pertama Manchester United di musim panas ini. Ia dibeli dari Wolverhampton dengan bayaran mencapai 60 juta pounds. Dengan mahar transfernya yang tinggi itu, ada ekspektasi yang besar bagi striker asal Brasil itu untuk mencetak banyak gol di MU. Namun hingga detik ini, ia belum mencetak satupun gol bagi Setan Merah. Alhasil beberapa pihak mulai mempertanyakan kemampuan Cunha di lini serang MU. Namun Cunha optimistis bahwa cepat atau lambat ia bakal mencetak gol untuk Setan Merah. Dalam wawancaranya di Stadium Astro baru-baru ini, Cunha tidak tutup mata dengan catatan golnya yang masih kering di MU. Namun ia punya penjelasan mengapa ia belum mencetak gol bagi Setan Merah. Ia mengaku masih mencoba untuk mengenal rekan-rekannya di MU dengan lebih baik dan ia yakin jika proses ini sudah berjalan maka ia bisa mencetak banyak gol untuk MU. “Saat ini saya masih dalam proses adaptasi dan saya rasa normal jika saya butuh waktu ekstra untuk beradaptasi karena kami masih berada di awal musim,” ungkap Cunha. Cunha menyebut bahwa proses adaptasinya di MU berjalan dengan baik. Perlahan tapi pasti ia semakin menemukan ritmenya di Manchester United. Ia yakin tidak lama lagi ia bisa berkontribusi lebih besar bagi Manchester United terutama untuk mencetak lebih banyak gol bagi Setan Merah. “Setiap pekan yang kami lalui bersama, saya semakin banyak belajar dari tim ini dan juga menunjukkan apa yang saya bisa. Saya rasa saya bisa beradaptasi di tim ini dan saya bisa memberikan apa yang pelatih inginkan di atas lapangan,” pungkas sang penyerang. Cunha berharap ia bisa mencetak gol perdananya di akhir pekan nanti. Manchester United akan berhadapan dengan Brighton di Old Trafford. Cunha kemungkinan besar akan dimainkan sejak awal di laga ini dan ia bertekad untuk mencetak golnya di depan para pendukung Setan Merah.

Belum Pecah Telur Di MU, Matheus Cunha Masih Santai-santai Aja : Tunggu Tanggal Mainnya! Read More »

Pidato Cesc Fabregas Setelah Como Kalahkan Juventus Langsung Viral : Benar-Benar Bikin Haru

Berita Bola – Cesc Fabregas kembali mencuri perhatian, bukan sebagai pemain, tapi sebagai pelatih penuh karisma. Media sosial mendadak heboh setelah video pidato emosionalnya viral usai membawa Como menaklukkan Juventus 2-0 dalam lanjutan Serie A akhir pekan lalu. Kemenangan tersebut bukan hanya tiga poin penting bagi Como, tapi juga simbol kebangkitan klub kecil yang berani bermimpi besar. Bermain di hadapan publik Stadio Giuseppe Sinigaglia, Marc-Oliver Kempf membuka keunggulan cepat di menit ke-4, sebelum Nico Paz menggandakan skor di menit ke-79 dan memastikan kemenangan bersejarah atas raksasa Turin itu. Begitu peluit panjang berbunyi, Fabregas memanggil seluruh pemainnya ke tengah lapangan. Dalam suasana penuh haru, pelatih berusia 38 tahun itu berbicara lantang di tengah lingkaran tim. “Saya hanya punya satu kata: saya sangat bangga pada kalian,” katanya dalam bahasa Inggris, disambut sorakan pemain dan gemuruh suporter. “Kita berlari, 1 menit, 20 menit, 10 menit — saya tidak peduli. Inilah mentalitas yang harus dimiliki klub ini untuk menang.” Kemenangan atas Juventus juga menjadi jawaban bagi komentar sinis pelatih Bianconeri, Igor Tudor, yang sebelumnya menyebut Como sebagai “klub kecil palsu”. Fabregas menanggapinya dengan elegan, “Tudor melatih klub besar dengan sejarah hebat. Dia bilang saya memilih semua pemain, mungkin ada yang salah paham. Kami punya realitas berbeda, tapi semangat kami nyata.” Meski Como yang kini dimiliki pengusaha asal Indonesia baru kembali ke Serie A dua musim lalu, mereka kini duduk di posisi keenam klasemen, hanya empat poin dari puncak. Fabregas, yang musim panas lalu mendatangkan mantan rekan setimnya di Chelsea, Alvaro Morata, serta Jesus Rodriguez, menunjukkan bahwa proyek ambisiusnya mulai membuahkan hasil. Morata memang belum mencetak gol dalam tujuh laga, namun Fabregas tetap memberi pembelaan. “Penyerang memang dinilai dari gol, tapi saya tidak menilainya begitu. Ia harus mencetak gol untuk dirinya sendiri, bukan untuk saya. Ia sudah menunjukkan alasan kenapa kami membawanya ke Como.” Dengan semangat, empati, dan kepemimpinan yang ditunjukkan Fabregas, Como kini bukan lagi “klub kecil” di mata publik Italia. Mereka adalah bukti bahwa dengan keyakinan dan kerja keras, bahkan tim dari kota kecil di tepi Danau Como pun bisa mengguncang Serie A.

Pidato Cesc Fabregas Setelah Como Kalahkan Juventus Langsung Viral : Benar-Benar Bikin Haru Read More »

Guardiola Sebut Bintang Baru Man City Ini Salah Satu Talenta Terhebat yang Pernah Dilihatnya

Berita Bola – Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, melontarkan pujian setinggi langit untuk rekrutan anyar di bursa transfer musim panas, Rayan Cherki. Pujian yang diberikannya pun bukan sembarangan dan tergolong sangat langka. Guardiola tanpa ragu menyebut gelandang serang asal Prancis itu sebagai salah satu talenta terhebat yang pernah ia saksikan sepanjang kariernya. Sebuah pernyataan yang sangat signifikan dari seorang pelatih yang pernah menangani banyak pemain legendaris. Sanjungan istimewa ini datang setelah Cherki melakoni laga comeback-nya dari bangku cadangan melawan Everton. Sebelumnya, pemain berusia 22 tahun itu harus menepi cukup lama akibat cedera otot. Meskipun memujinya habis-habisan, Guardiola juga memberikan beberapa catatan penting. Ia menjabarkan apa saja yang masih perlu dipelajari dan ditingkatkan oleh Cherki untuk mencapai potensi maksimalnya. Pep Guardiola mengaku dibuat terpukau oleh level teknik dan kemampuan individu yang dimiliki oleh Rayan Cherki. Ia sama sekali tidak ragu untuk menempatkan sang pemain di jajaran talenta elite dunia. Bagi Guardiola, apa yang dimiliki Cherki dalam hal olah bola dan skill personal sudah berada di level teratas. Pujian ini menjadi bukti betapa istimewanya bakat yang dibawa sang pemain ke Etihad Stadium. “Rayan adalah salah satu talenta terbesar yang pernah saya lihat dalam karier saya,” ujar Guardiola. “Secara teknik dan individu, dia berada di level top,” tegasnya. Salah satu aspek yang paling membuat Guardiola jatuh hati pada Cherki adalah mentalitasnya. Ia melihat sang pemain sebagai sosok yang tidak kenal takut dan tidak merasakan tekanan sama sekali di lapangan. Guardiola bahkan menggambarkan Cherki seperti seorang “pemain jalanan” yang selalu haus akan bola. Sang pemain disebutnya bisa menjadi pemarah jika rekan-rekannya tidak segera memberikan bola kepadanya. “Dia adalah seorang pemain yang sangat saya sukai, dia tidak merasakan tekanan. Dia selalu ingin bermain dengan bola, seperti pemain jalanan, ‘Beri saya bola, tidak masalah’,” jelas Guardiola. “Dia menjadi pemarah ketika tidak mendapatkan bola, ‘Beri saya bola, beri saya bola.’ Tapi dia punya sesuatu, Anda tahu,” imbuhnya. Di balik semua sanjungan tersebut, Guardiola juga menyisipkan sebuah nasihat penting untuk Cherki. Ia meminta sang pemain untuk tidak selalu memaksakan diri melakukan hal-hal yang spektakuler. Menurut sang manajer, yang terpenting bagi Cherki adalah bermain sepak bola secara sederhana dan efektif. Ia harus belajar membaca situasi dan melakukan apa yang dibutuhkan oleh tim, bukan hanya untuk unjuk gigi. “Saya punya perasaan bahwa sebagian besar waktu, setiap kali bola datang kepadanya, situasinya menjadi lebih baik,” kata Guardiola. “Tetapi tidak setiap saat dia harus bermain dengan melakukan hal-hal yang luar biasa. Dia hanya harus bermain sepak bola biasa,” nasihatnya. Guardiola menekankan bahwa publik harus bersabar terhadap Rayan Cherki. Ia sadar betul bahwa sang pemain masih membutuhkan waktu untuk bisa beradaptasi sepenuhnya dengan sistem permainan Manchester City. Proses adaptasi ini bukan hanya soal skill, tetapi juga tentang pemahaman taktis. Cherki harus belajar bagaimana bergerak secara kolektif, baik saat menyerang maupun bertahan, bersama rekan-rekan setimnya.

Guardiola Sebut Bintang Baru Man City Ini Salah Satu Talenta Terhebat yang Pernah Dilihatnya Read More »